CDMA

1. PENGERTIAN CDMA

CDMA (Code Division Multiple Access) adalah penggunaan secara bersama-sama sebuah band frekuensi transpender satelit oleh beberapa sinyal carrier dimana setiap carrier akan menduduki frekuensi yang sama pada waktu yang bersamaan (paralel), setiap sinyal akan mempunyai karakteristik identifikasi/kode yang berlainan.

CDMA sendiri adalah yang paling baru dibandingkan FDMA dan TDMA. CDMA berawal tahun 1949 C.Shannon dan R.Pierce menyampaikan ide dasar CDMA.

CDMA merupakan teknik temuan yang paling luar biasa karena kanal yang satu dengan lainnya tidak dibedakan dari frekuensi/FDMA atau waktu/TDMA yang secara awam lebih mudah dipahami, melainkan dengan perbedaan kode. Jadi CDMA seluruh pelanggan menggunakan frekuensi yang sama pada waktu yang sama juga.

Ada yang menyebutkan CDMA itu DSSS atau direct sequence spread spectrum merupakan salah satu dari dua jenis teknik murni spread spectrum multiple access SSMA. Jenis lainnya adalah FHMA frequency hopping spread spectrum. Keduanya tergolong SSMA karena sinyalnya tersebar pada spektrum pita frekuensi yang lebar.

CDMA proses penyebaran sinyal diperoleh akibat perkalian data input dengna kode PN.

Walau pita frekuensi lebar, tegangan sinyal terbilang kecil, menerupai noise yang selalu menyertai gelombang radio. Sehingga apabila dimonitor oleh penerima lain, sinyal yang dipancarkan oleh pengirim berbasis CDMA hanya berupa noise yang tidak mengganggu.

Kemampuan CDMA untuk tahan terhadap jamming pada pita frekuensi sempit. Karena jamming pada pita sempit itu tidak akan mengganggu sinyal - sinyal CDMA yang tersebar di frekuensi lain.

2. CARA KERJA CDMA



CDMA menggunakan kode-kode tertentu yang unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. Kode yang unik ini juga akan mengeliminir kemungkinan terjadinya komunikasi silang atau bocor.

CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti layaknya GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar dibandingkan dengan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti jaringan CDMA akan lebih baik daripada jaringan GSM karena tetap ada batasan-batasan tertentu untuk kapasitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.

Seperti jaringan GSM, analogi yang sederhana untuk memudahkan Anda memahami prinsip kerja jaringan CDMA. 

Analoginya seperti ini: jika jaringan GSM diumpamakan sebagai armada taksi, maka jaringan CDMA bisa diumpamakan sebagai sebuah bus. Sebuah bus (diumpamakan sebagai frekuensi) bisa menangani banyak penumpang bus (pengguna yang melakukan panggilan). Hal ini dimungkinkan karena setiap penumpang menggunakan kode tertentu yang unik. Hal ini juga yang memungkinkan tidak terjadinya komunikasi silang atau bocor. 

Setiap penumpang bisa berbicara dan menentukan tujuannya tanpa takut terganggu ataupun mengganggu penumpang lain. Bus ini juga tidak akan dimonopoli oleh satu orang saja, sehingga setiap orang bisa menggunakan bus tersebut untuk mengantarkan mereka ke tempat tujuannya masing-masing.

Namun, seperti layaknya sebuah bus, jika sudah terlalu banyak penumpang maka jalannya semakin berat dan kenyamanan penumpang akan terganggu (isi dalam bus akan semakin sesak). Hal yang sama juga terjadi di jaringan CDMA yaitu jika jaringan sudah terlalu penuh, maka yang terjadi adalah penyusutan coverage area (ruang lingkup atau jangkauan) dan jaringan CDMA itu sendiri. Jika diumpamakan, semakin sesak isi bus maka ruang gerak setiap penumpang juga akan menyempit. Tidak jarang pula kualitas suara menjadi korban dan penuhnya jaringan CDMA.

Sistem telepon selular berbasis digital, baik itu GSM maupun CDMA memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk area yang lebih padat penggunaannya, teknologi CDMA tampaknya lebih unggul untuk melayani banyak sambungan secara bersamaan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dan jaringan CDMA itu sendiri. Dengan menggunakan jaringan CDMA, sebuah daerah yang padat penggunaannya akan memiliki kemungkinan koneksi yang lebih tinggi, walaupun bisa jadi terjadi penurunan coverage area dan kualitas suara jika beban jaringan terlalu tinggi. 


Teknologi GSM pada intinya lebih sesuai untuk daerah yang tidak terlalu padat, namun sangat membutuhkan coverage area yang konstan. Selain itu, area perkotaan sekarang memiliki banyak gedung bertingkat. Karakter geografis seperti ini sangat berpotensi memperlemah sinyal sehingga coverage area semakin kecil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PCM

Pemancar Televisi

cara kerja TDMA